PT Fawz Finansial Indonesia
NEWSLETTER
15 Desember 2023
4 Desember 2023 | 15 Desember 2023 | Perbedaan | % | |
---|---|---|---|---|
IHSG | 7.060 | 7.176 | 116 | 1.6% |
LQ45 | 940 | 956 | 16 | 1.7% |
EIDO | 22.0 | 22.1 | 0.1 | 0.5% |
Japan Nikkei 225 | 33.432 | 32.686 | -746 | -2.2% |
Shanghai CI | 3.032 | 2.959 | -73 | -2.4% |
Dow Jones | 36.246 | 37.248 | 1002 | 2.8% |
Nasdaq | 14.305 | 14.762 | 457 | 3.2% |
Emas | 2.089 | 2.050 | -39 | -1.9% |
TikTok Resmi Kerja Sama dengan Tokopedia, Saham GOTO Malah Anjlok!
TikTok akhirnya menjalin kemitraan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk masuk ke platform e-commerce, dengan menggandeng Tokopedia. Dalam kesepakatan tersebut, TikTok berkomitmen untuk berinvestasi sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,4 triliun di PT Tokopedia.
Investasi ini pun tak akan membuat dilusi lebih lanjut atas kepemilikan GoTo di Tokopedia. Dalam rencananya, operasional bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan digabungkan di bawah naungan PT Tokopedia. TikTok nantinya akan memiliki mayoritas saham di PT Tokopedia, yaitu sekitar 75,01%, sementara GOTO akan mempertahankan kepemilikan saham sebesar 24,99% di Tokopedia.
Manajemen GOTO mengharapkan transaksi tersebut dapat diselesaikan selesai pada kuartal I-2024 mendatang. Kemitraan ini akan dimulai dengan periode uji coba yang akan dilakukan dengan konsultasi dan pengawasan dari instansi pemerintah terkait. Program uji coba ini akan dimulai dengan kampanye Beli Lokal pada tanggal 12 Desember 2023, bersamaan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
Kesepakatan ini diyakini dapat memberikan manfaat yang luas bagi pengguna dan pelaku UMKM di Indonesia. Pertumbuhan bisnis Tokopedia yang terkombinasi dengan TikTok Shop Indonesia diharapkan memberikan keuntungan bagi GoTo, yang tetap akan menjadi mitra ekosistem bagi Tokopedia. Hal ini mencakup memperluas jangkauan pasar dengan layanan keuangan digital dari GoTo Financial dan layanan on-demand dari Gojek. GOTO juga akan menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut.
Meskipun begitu, saham GOTO pada perdagangan hari Senin (11/12/2023) justru terpantau melemah 9,26% ke level Rp 97 pada pukul 10.10 WIB, dengan nilai transaksi mencapai Rp 671,26 miliar dan volume perdagangan 6,37 miliar saham. Penurunan ini pun terjadi karena investor melakukan sell on news sekaligus profit taking usai saham GOTO melesat 3,26% pada perdagangan hari Kamis (07/12/2023) dan naik 13,68% pada hari Jumat (08/12/2023) pekan lalu.
Saham Bank Digital Kompak Menguat, Ada Apa?
Sejumlah emiten yang bergerak di bidang bank digital terpantau mengalami peningkatan signifikan pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023). Adapun saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) ditutup menguat 15,76% ke level Rp 3.600 per saham. Kemudian saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) melesat 18,92% ke level Rp 440 per saham.
Tak hanya itu, saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) juga terpantau menguat 11,88% ke level Rp 1.460 per saham, saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) naik 12,50% ke level Rp 342 per saham, saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) juga terpantau melesat 6,54% ke level Rp 815 per saham.
Melesatnya sejumlah saham-saham bank digital ini pun didorong oleh ekspetasi penurunan suku bunga oleh The Fed, serta kemampuan bank digital dalam mengelola portofolio kreditnya. Sementara itu, kenaikan saham ARTO beriringan dengan pengumuman kerja sama resmi antara TikTok dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk masuk ke platform e-commerce dengan kemitraan bersama Tokopedia.
Mengingat ARTO sendiri termasuk dalam salah satu portofolio milik Gopay yang merupakan “sister company” Tokopedia, saham ARTO pun ikut menjadi incaran investor publik, sehingga memicu kenaikan signifikan harga saham ARTO. Sebagai informasi, GOTO dan ARTO telah bekerja sama untuk meluncurkan fitur baru GoPay Tabungan, yang memungkinkan pengguna untuk bertransaksi, sekaligus menabung dan mendapatkan bunga secara bersamaan.
Sesuai Prediksi! The Fed Tahan Suku Bunga Acuan di 5,25%-5,5%
Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 12 – 13 Desember 2023 waktu setempat.
Ini pun menjadi kali ketiganya bank sentral Amerika Serikat mempertahankan suku bunga. Sebagai informasi, The Fed telah mengerek suku bunganya sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli tahun 2023 ini, sebelum memutuskan untuk menahannya pada September, November, dan Desember 2023.
Selain itu, The Fed juga mengisyaratkan adanya pememangkasan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan. Chairman The Fed, Jerome Powell sendiri mengatakan bahwa inflasi sudah bergerak sesuai keinginan The Fed, namun masih tetap tinggi. Sebagai informasi, inflasi AS sudah turun jauh dari 9,1% (year on year/yoy) pada Juni 2022 menjadi 3,1% (yoy) pada November 2023.
Angka ini pun mengindikasikan bahwa inflasi mulai mendekati target The Fed sekitar 2%. Namun, tingkat pengangguran AS masih sulit turun secara signifikan, tetap berada pada 3,7% pada November 2023, sedikit naik dari 3,5% pada akhir tahun sebelumnya. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi AS tetap kuat, mencapai 4,9% hingga September 2023. Penurunan inflasi ini membuat pelaku pasar mulai berspekulasi bahwa The Fed akan memulai pemangkasan suku bunga pada bulan Maret tahun depan.
Intip Deretan Saham yang Buat Tiga Taipan Indonesia Ini Tajir Melintir!
- Prajogo Pangestu
Taipan asal Indonesia, Prajogo Pangestu telah resmi dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia pada 2023 versi Forbes, dengan kekayaan mencapai US$ 58,2 miliar atau setara dengan Rp 913.7 triliun per 11 Desember 2023. Kekayaan Prajogo ini pun meningkat berkali-kali lipat usai harga saham-saham yang dimilikinya kompak menguat di sepanjang tahun 2023 ini. Adapun berikut saham-saham yang dimiliki Prajogo Pangestu:
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) merupakan perusahaan yang utamanya bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT). BREN sendiri resmi melantai di BEI pada 9 Oktober 2023 lalu dengan menawarkan 4.015.000.000 saham baru dengan nominal Rp 150 per saham. Adapun harga saham BREN pada perdagangan hari Senin (11/12/2023) ditutup di level Rp 7.600 per saham, yang menandakan bahwa saham BREN sudah melesat lebih dari 870% dari harga IPO nya di Rp 780 per saham. - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) merupakan perusahaan yang utamanya bergerak dalam bidang usaha industri pengolahan (petrokimia), perdagangan besar serta aktivitas konsultasi manajemen. TPIA sendiri resmi melantai di BEI pada 26 Mei 2008 lalu dengan menawarkan 728.401.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Adapun harga saham TPIA pada perdagangan hari Senin (11/12/2023) ditutup di level Rp 4.700 per saham, yang menandakan bahwa saham TPIA sudah melesat 136% dari harga IPO nya di Rp 2.200 per saham. - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) merupakan perusahaan yang utamanya bergerak di bidang pertambangan mineral dan energim. CUAN sendiri resmi melantai di BEI pada 8 Maret 2023 lalu dengan menawarkan 1.690.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Adapun harga saham CUAN pada perdagangan hari Senin (11/12/2023) ditutup di level Rp 10.700 per saham, yang menandakan bahwa saham CUAN sudah melesat 476% dari harga IPO nya di Rp 220 per saham. - PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merupakan perusahaan yang utamanya bergerak dalam bidang pembangkit listrik dan produksi petrokimia. BRPT sendiri resmi melantai di BEI pada 1 Oktober 1993 lalu dengan menawarkan 85.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga saham BRPT pada perdagangan hari Senin (11/12/2023) ditutup di level Rp 1.715 per saham, yang menandakan bahwa saham BRPT telah anjlok 46,4% dari harga IPO nya di Rp 3.200 per saham. Meskipun begitu, saham BRPT masih tercatat melesat 124% secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun 2023. - PT Petrosea Tbk (PTRO)
PT Petrosea Tbk (PTRO) merupakan perusahaan yang bergerak dalam tiga segmen usaha utama, yaitu segmen pertambangan, segmen jasa, serta segmen teknik dan konstruksi. PTRO sendiri resmi melantai di BEI pada 21 Mei 1990 lalu dengan menawarkan 4.500.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Adapun harga saham PTRO pada perdagangan hari Senin (11/12/2023) ditutup di level Rp 6.100 per saham, yang menandakan bahwa saham PTRO telah anjlok 35,7% dari harga IPO nya di Rp 9.500 per saham. Meskipun begitu, saham PTRO masih tercatat meningkat 42,5% secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun 2023. - PT Gozco Plantations Tbk (GZCO)
PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO). GZCO sendiri resmi melantai di BEI pada 8 Mei 2008 lalu dengan menawarkan 1.500.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga saham GZCO pada perdagangan hari Senin (11/12/2023) ditutup di level Rp 150 per saham, yang menandakan bahwa saham GZCO telah anjlok 33,3% dari harga IPO nya di Rp 225 per saham. Meskipun begitu, saham GZCO masih tercatat meningkat 44,6% secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun 2023.
Valuasi Saham yang dikoleksi Prajogo Pangestu
Price Earning Ratio (PER) | Price Book Value Ratio (PBV) | Debt Equity Ratio (DER) | |
BREN | 580.82x | 255.44x | 1184.52% |
TPIA | -937.23x | 9.70x | 78.75% |
CUAN | 546.09x | 77.97x | 29.67% |
BRPT | 215.96x | 6.43x | 353.76% |
PTRO | 18.07x | 1.67x | 211.35% |
GZCO | 70.39x | 0.83x | 50.77% |
Jika dilihat dari segi valuasi, semua saham yang dimiliki Prajogo Pangestu ini sudah tergolong mahal dengan Price to Earning Ratio (PER) yang sudah diatas aturan umum 15x. Sementara jika dilihat dari Price to Book Value Ratio (PBV), saham GZCO masih tergolong murah dengan rasio PBV di angka 0.83x. Lantas, apakah saham GZCO ini layak untuk dikoleksi?
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, GZCO tercatat membukukan penurunan pendapatan dari Rp 119.5 miliar pada kuartal III-2022 menjadi Rp 184.9 miliar pada kuartal III-2023. Meskipun begitu, perusahaan berhasil membukukan peningkatan laba bersih dari Rp 7.6 miliar menjadi Rp 45.8 miliar di kuartal III-2023. Di sisi lain, perusahaan mencatatkan penurunan aset menjadi Rp 1.7 triliun, kemudian penurunan liabilitas menjadi Rp 613.3 miliar, dan peningkatan ekuitas menjadi Rp 1.1 triliun. Adanya penurunan liabilitas, dan total ekuitas yang masih jauh lebih besar dibandingkan liabilitas perusahaan pun mengindikasikan bahwa perusahaan masih berada dalam kondisi yang cukup sehat. Hal ini pun terlihat dari Debt to Equity Ratio (DER) yang berada di angka 50,77%.
Di sisi lain, mengingat GZCO bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan CPO, maka tentunya harga CPO akan sangat mempengaruhi kinerja GZCO. Harga CPO sendiri masih memiliki potensi untuk meningkat dalam jangka panjang, terutama karena adanya fenomena La Nina. Sebagai informasi, La Nina merupakan fenomena iklim yang menyebabkan suhu muka laut di wilayah tersebut mengalami penurunan, sehingga udara terasa lebih dingin dari biasanya. La Nina sendiri memiliki siklus setiap 3-4 tahun, dan La Nina di Indonesia terakhir terjadi pada September 2020 lalu. Dengan begitu, ada potensi La Nina akan menghampiri Indonesia pada akhir 2023 atau awal 2024 mendatang. Fenomena La Nina ini pun berpotensi mengkerek harga CPO kedepannya, karena cuaca ekstrem akibat fenomena ini berpotensi menyebabkan sawit gagal panen, sehingga terjadi penurunan produksi.
Selain itu, mengingat saham GZCO sendiri terafiliasi dengan Prajogo Pangestu, maka bukan tidak mungkin jika saham GZCO juga bisa ikutan “meroket” seperti saham-saham Prajogo lainnya. Bahkan, pada hari Senin (11/12/2023), saham GZCO masuk ke dalam pantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) karena mengalami peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Meskipun begitu, nama Prajogo Pangestu sendiri memang sempat terdaftar sebagai pemegang saham GZCO dengan kepemilikan di atas 5%. Namun, dalam Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 31 Oktober 2023, nama Prajogo sudah tidak tercatat lagi di dalam daftar tersebut.
Adapun sebelum namanya hilang dari daftar, Prajogo per akhir September 2023 masih diketahui menggenggam 470.418.000 lembar saham atau setara dengan 7,84% saham GZCO. Namun, per 31 Oktober 2023, seiring Prajogo terhapus dari daftar, kepemilikan masyarakat tercatat naik 7,84% dari 1.636.238.500 lembar saham atau setara dengan 27,26% menjadi 2.106.656.500 lembar saham atau setara dengan 35,10% pada 30 September 2023. Dari data ini, belum bisa dipastikan apakah Prajogo melepas seluruh kepemilikannya atau hanya sebagian, sehingga kepemilikannya di GZCO turun di bawah 5% dan hilang dari daftar pemegang saham besar.
2. Edwin Soeryadjaya
Putra dari mendiang William Soeryadjaya sekaligus pendiri Astra International, yaitu Edwin Soeryadjaya, tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 1,24 miliar atau setara dengan Rp 19.4 triliun per 11 Desember 2023. Dengan kekayaannya yang mencapai US$ 1,24 miliar, Edwin pun berhasil menduduki posisi ke 39 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2023. Lantas, saham apa saja yang dikoleksi oleh konglomerat Indonesia yang satu ini?
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) adalah perusahaan investasi yang berfokus di sektor energi yang sedang berkembang, logam mulia, infrastruktur teknologi, produk dan layanan kesehatan, logistik dan distribusi khusus, serta ruang digital. SRTG sendiri resmi melantai di BEI pada 26 Juni 2013 lalu dengan menawarkan 271.297.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Adapun harga saham SRTG pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 1.515 per saham, yang menandakan bahwa saham SRTG sudah anjlok 72,4% dari harga IPO nya di Rp 5.500 per saham. Saham SRTG juga tercatat merosot 38,6% secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun 2023. - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara, perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batubara dan kegiatan pembangkit tenaga listrik. ADRO sendiri resmi melantai di BEI pada 16 Juli 2008 lalu dengan menawarkan 11.139.331.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga saham ADRO pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 2.550 per saham, yang menandakan bahwa saham ADRO sudah melesat 131% dari harga IPO nya di Rp 1.100 per saham. - PT Astra International Tbk (ASII)
PT Astra International Tbk (ASII) merupakan perusahaan induk yang bergerak dalam enam lini bisnis, yaitu Otomotif; Jasa Keuangan; Alat Berat, Pertambangan & Energi; Agribisnis; Teknologi Informasi; Infrastruktur dan Logistik. ASII sendiri resmi melantai di BEI pada 4 April 1990 lalu dengan menawarkan 30.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Adapun harga saham ASII pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 5.550 per saham, yang menandakan bahwa saham ASII sudah anjlok 629,6% dari harga IPO nya di Rp 14.850 per saham.
Valuasi Saham yang dikoleksi Edwin Soeryadjaya
Price Earning Ratio (PER) | Price Book Value Ratio (PBV) | Debt Equity Ratio (DER) | |
SRTG | -1.45x | 0.42x | 4.98% |
ADRO | 3.12x | 0.75x | 44.00% |
ASII | 6.62x | 1.19x | 106.93% |
Jika dilihat dari segi valuasi, semua saham yang dimiliki Edwin Soeryadjaya ini sudah tergolong cukup murah dengan rasio PER yang masih berada dibawah 15x. Meskipun begitu, jika dilihat dari rasio PBV nya, saham ASII sudah sedikit melebihi 1x. Lantas, apakah saham SRTG dan ADRO yang masih tergolong murah dari segi PER maupun PBV ini layak untuk dikoleksi?
Edwin Soeryadjaya sendiri terpantau kembali menambah kepemilikan sahamnya di SRTG dengan total transaksi mencapai Rp 309,92 miliar. Adapun, Edwin menambah kepemilikan sahamnya di SRTG sebanyak 211,84 juta saham pada 20 November 2023, dengan harga pembelian per saham Rp 1.463 sehingga total transaksi mencapai Rp309,92 miliar. Sebelumnya, Edwin juga pernah membeli sebanyak 6.710.300 lembar saham di harga rata-rata Rp 1.418 dan Rp 1.425 per saham pada tanggal 3 November dan 6 November 2023. Adapun setelah transaksi, Edwin memegang saham SRTG secara langsung sebanyak 4,73 miliar saham atau 34,90% dan tidak langsung sejumlah 2,22 miliar saham atau 16,41%.
Adapun jika dilihat dari persentase kepemilikan saham perusahaan, terlihat bahwa sejauh ini para manajemen SRTG dan bahkan para pendiri, masih memiliki saham SRTG secara langsung, dengan Edwin Soeryadjaya (Presiden Komisaris) sebesar 34,8%, Sandiaga Uno sebesar 21,51%, PT Unitras Pertama sebesar (perusahaan investasi milik Edwin Soeryadjaya dan adiknya Joyce Soeryadjaya Kerr) sebesar 32,72%, Michael W. P. Soeryadjaya (Presiden Direktur dan putra dari Edwin Soeryadjaya) sebesar 0,0362%, Lany D. Wong (Direktur keuangan) sebesar 0.0361%, dan Devin Wirawan (Direktur Investasi) sebesar 0.0473%. Hal ini pun menjadi pertanda yang bagus untuk keberlangsungan perusahaan kedepannya.
Sementara untuk ADRO, harga batubara sendiri masih berpotensi tertekan mengingat adanya kelimpahan pasokan di dua negara pengimpor terbesar batubara, yaitu China dan India. Sebagai informasi, dalam upaya mengatasi krisis listrik akibat peningkatan konsumsi listrik di musim panas dan persiapan menghadapi musim dingin, China telah mengizinkan pengoperasian pembangkit listrik tenaga batu bara. Adapun produksi batu bara China pada September 2023 tercatat meningkat 0,4% (yoy) menjadi 390 juta ton. Sementara itu, India mencatat pertumbuhan produksi sebesar 18% menjadi 71,35 juta ton per 21 Oktober 2023. Selain itu, sekalipun musim dingin sebenarnya mendukung permintaan akan batubara, namun peningkatan pasokan dan tingkat persediaan yang tinggi diproyeksikan akan membatasi kenaikan harga batubara.
Di sisi lain, sekalipun harga batubara mengalami penurunan pun, ADRO masih tergolong cukup aman dibandingkan dengan emiten batubara lainnya. Hal ini dikarenakan diversifikasi bisnis yang dilakukan ADRO, seperti seperti pembangunan pabrik pengolahan (smelter) aluminium di kawasan industri di Kalimantan Utara dalam rangka menyediakan bahan pendukung untuk kendaraan listrik. Seperti yang kita ketahui, pemerintah saat ini juga sedang gencar-gencar nya mendorong penggunaan kendaraan listrik. Jadi, diversifikasi ADRO di bidang kendaraan listrik ini dapat terbilang cukup menjanjikan untuk kedepannya.
3. Anthoni Salim
Pemilik Salim Group yaitu Anthoni Salim, tercatat memiliki kekayaan hingga US$ 10,3 miliar atau setara dengan Rp 161.7 triliun per 11 Desember 2023. Dengan kekayaannya yang mencapai US$ 10,3 miliar, Anthoni pun berhasil menduduki posisi ke 5 dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2023. Lantas, saham apa saja yang dikoleksi oleh taipan Indonesia yang satu ini?
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor produk konsumen bermerek, termasuk mie instan, susu, penyedap makanan, makanan ringan, serta minuman kemasan. ICBP sendiri resmi melantai di BEI pada 7 Oktober 2010 lalu dengan menawarkan 1.166.191.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Adapun harga saham ICBP pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 10.625 per saham, yang menandakan bahwa saham ICBP sudah melesat 96,9% dari harga IPO nya di Rp 5.395 per saham. - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) adalah perusahaan yang beroperasi di semua tahap produksi makanan, mulai dari produksi bahan mentah dan pengolahannya hingga produk konsumen di pasar. INDF sendiri resmi melantai di BEI pada 14 Juli 1994 lalu dengan menawarkan 21.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga saham INDF pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 6.425 per saham, yang menandakan bahwa saham INDF sudah melesat 3,6% dari harga IPO nya di Rp 6.200 per saham. - PT DCI Indonesia Tbk (DCII)
PT DCI Indonesia Tbk (DCII) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pusat data (data center). DCII sendiri resmi melantai di BEI pada 6 Januari 2021 lalu dengan menawarkan 357.561.900 saham baru dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Adapun harga saham DCII pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 43.500 per saham, yang menandakan bahwa saham DCII sudah melesat 10257,1% dari harga IPO nya di Rp 420 per saham. - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)
PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) adalah perusahaan investasi yang fokus utamanya pada industri konsumen dan ritel di Indonesia. DNET sendiri resmi melantai di BEI pada 11 Desember 2000 lalu dengan menawarkan 64.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Adapun harga saham DNET pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 4.550 per saham, yang menandakan bahwa saham INDF sudah melesat 172% dari harga IPO nya di Rp 250 per saham. - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) adalah perusahaan yang bergerak dalam empat segmen utama, yaitu media, solusi, perawatan kesehatan, dan lainnya. EMTK sendiri resmi melantai di BEI pada 12 Januari 2010 lalu dengan menawarkan 512.730.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Adapun harga saham EMTK pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 540 per saham, yang menandakan bahwa saham BBHI sudah anjlok 25% dari harga IPO nya di Rp 720 per saham. Saham EMTK juga tercatat merosot 470% secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun 2023. - PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan minyak bumi. BUMI sendiri resmi melantai di BEI pada 30 Juli 1990 lalu dengan menawarkan 10.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Adapun harga saham BUMI pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 89 per saham, yang menandakan bahwa saham BUMI sudah anjlok 980% dari harga IPO nya di Rp 4.500 per saham. Saham BUMI juga tercatat merosot 44,7% secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun 2023. - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kemasan kaleng serta bisnis properti. PANI sendiri resmi melantai di BEI pada 18 September 2018 lalu dengan menawarkan 150.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga saham PANI pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 5.075 per saham, yang menandakan bahwa saham PANI sudah melesat 459,9% dari harga IPO nya di Rp 108 per saham. - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA)
PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perbankan atau bank umum. BINA sendiri resmi melantai di BEI pada 16 Januari 2014 lalu dengan menawarkan 124.800.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga saham BINA pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 4.190 per saham, yang menandakan bahwa saham BINA sudah melesat 1645,8% dari harga IPO nya di Rp 240 per saham. - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak dan gas bumi. MEDC sendiri resmi melantai di BEI pada 12 Oktober 1994 lalu dengan menawarkan 22.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Adapun harga saham MEDC pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 1.080 per saham, yang menandakan bahwa saham MEDC sudah anjlok 751,7% dari harga IPO nya di Rp 4.350 per saham. - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) adalah perusahaan induk dari anak perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan pengembangan tambang mineral. BRMS sendiri resmi melantai di BEI pada 9 Desember 2010 lalu dengan menawarkan 3.300.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 625 per saham. Adapun harga saham BRMS pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 177 per saham, yang menandakan bahwa saham BRMS sudah anjlok 721% dari harga IPO nya di Rp 635 per saham. - PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan dan distribusi mobil, bus, truk, dan alat berat. IMAS sendiri resmi melantai di BEI pada 15 November 1993 lalu dengan menawarkan 6.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Adapun harga saham IMAS pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 1.270 per saham, yang menandakan bahwa saham IMAS sudah anjlok 665,7% dari harga IPO nya di Rp 3.800 per saham. Meskipun begitu, saham IMAS masih tercatat meningkat 43,5% secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun 2023. - PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS)
PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, perbengkelan, jasa dan pengangkutan. IMJS sendiri resmi melantai di BEI pada 10 Desember 2013 lalu dengan menawarkan 450.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Adapun harga saham IMJS pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 266 per saham, yang menandakan bahwa saham IMJS sudah anjlok 4,6% dari harga IPO nya di Rp 500 per saham. - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan, penjualan dan distribusi roti dengan merek dagang “Sari Roti”. ROTI sendiri resmi melantai di BEI pada 28 Juni 2010 lalu dengan menawarkan 151.850.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Adapun harga saham ROTI pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 1.150 per saham, yang menandakan bahwa saham ROTI anjlok 0,98% dari harga IPO nya di Rp 1.275 per saham. - PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) adalah perusahaan yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet. LSIP sendiri resmi melantai di BEI pada 5 Juli 1996 lalu dengan menawarkan 38.800.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga saham LSIP pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 885 per saham, yang menandakan bahwa saham LSIP anjlok 809,6% dari harga IPO nya di Rp 4.650 per saham. - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) merupakan perusahaan agrobisnis terintegrasi yang kegiatan utamanya meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih, budidaya dan penggilingan kelapa sawit serta produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin, dan mentega. SIMP sendiri resmi melantai di BEI pada 9 Juni 2011 lalu dengan menawarkan 3.160.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Adapun harga saham LSIP pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 370 per saham, yang menandakan bahwa saham SIMP anjlok 663% dari harga IPO nya di Rp 1.100 per saham. - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST)
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) adalah perusahaan yang bergerak dalam mengoperasikan gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) dari Kentucky Fried Chicken International Holding, Inc. , jaringan restoran cepat saji. FAST sendiri resmi melantai di BEI pada 11 Mei 1993 lalu dengan menawarkan 4.462.500 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga saham FAST pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 745 per saham, yang menandakan bahwa saham FAST anjlok 869,2% dari harga IPO nya di Rp 5.700 per saham. - PT WIR ASIA Tbk (WIRG)
PT WIR ASIA Tbk (WIRG) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultasi manajemen dan periklanan lainnya. WIRG sendiri resmi melantai di BEI pada 4 April 2022 lalu dengan menawarkan 2.337.090.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Adapun harga saham WIRG pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 117 per saham, yang menandakan bahwa saham WIRG anjlok 30,3% dari harga IPO nya di Rp 168 per saham. - PT Amman Mineral International Tbk (AMMN)
PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang operasi tambang tembaga dan emas. WIRG sendiri resmi melantai di BEI pada 7 Juli 2023 lalu dengan menawarkan 63.282.088 saham baru dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Adapun harga saham AMMN pada perdagangan hari Selasa (12/12/2023) ditutup di level Rp 7.000 per saham, yang menandakan bahwa saham AMMN telah melesat 312,9% dari harga IPO nya di Rp 1.695 per saham. Bahkan, AMMN juga berhasil masuk ke dalam MSCI Global Standard Index List yang telah efektif berlaku mulai dari 1 Desember 2023.
Valuasi Saham yang dikoleksi Anthoni Salim
Price Earning Ratio (PER) | Price Book Value Ratio (PBV) | Debt Equity Ratio (DER) | |
ICBP | 400.32x | 7.77x | 89.13% |
INDF | 5.95x | 0.96x | 153.18% |
DCII | 202.71x | 51.19x | 76.34% |
DNET | 81.55x | 5.09x | 56.32% |
BBHI | 67.58x | 4.48x | 75.92% |
EMTK | -157.18x | 0.96x | 11.50% |
BUMI | 26.50x | 1.30x | 86.34% |
PANI | 231.11x | 34.44x | 398.75% |
BINA | 114.70x | 7.44x | 572.45% |
MEDC | 5.28x | 0.95x | 270.44% |
BRMS | 110.78x | 1.34x | 12.72% |
IMAS | 9.64x | 0.41x | 380.05% |
IMJS | 16.88x | 0.56x | 587.91% |
ROTI | 23.21x | 3.09x | 78.39% |
LSIP | 9.78x | 0.54x | 13.16% |
SIMP | 10.08x | 0.35x | 83.22% |
FAST | -14.73x | 3.31x | 317.32% |
WIRG | 20.42x | 2.12x | 53.27% |
AMMN | 398.92x | 7.75x | 89.13% |
Jika dilihat dari segi valuasi, ada lima saham koleksi Anthoni Salim yang masuk dalam kriteria murah (PER dibawah 15x dan PBV dibawah 1x). Adapun diantaranya adalah INDF dengan rasio PER di angka 5.95x dan PBV di angka 0.96x. Kemudian MEDC dengan rasio PER 5.28x dan PBV 0.95x, IMAS (PER 9.64x dan PBV 0.41x), LSIP (PER 9.78x dan PBV 0.54x), dan SIMP (PER 10.08x dan PBV 0.35x). Sementara diantara kelima saham ini, saham INDF dan saham MEDC lah yang mencatatkan rasio PBV dan PER yang paling kecil. Lantas, apakah saham yang tergolong cukup murah ini layak untuk dikoleksi?
Untuk INDF sendiri, prospek kedepannya terbilang cerah mengingat adanya kampanye politik yang diyakini dapat meningkatkan penjualan produknya secara signifikan. Dampak pemilu terhadap pertumbuhan penjualan sebelumnya telah terbukti, seperti peningkatan penjualan sebesar 11,8% pada tahun 2019, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan tiga tahun sebelumnya yang hanya 5,9%. Selain itu mengingat pendapatan perseroan selama ini sebagian besarnya berasal dari penjualan mie instan, maka penurunan harga komoditas seperti gandum, dapat menjadi pendorong positif terhadap segmen utama bisnis perseroan, yaitu mie instan yang diproduksi melalui anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Sementara untuk MEDC, prospek kedepannya dinilai masih akan terbebani dari harga minyak yang diproyeksikan berada di rentang US$ 65 – US$ 75 per barel. Pasalnya, ekonomi China diperkirakan bakal melambat dan bahkan bisa jauh lebih parah dibandingkan dengan tahun 2023, sehingga proyeksi ini pun turut membebankan harga minyak. Selain itu, konflik antara Israel-Hamas juga diprediksi akan segera usai seiring dengan makin banyaknya negara-negara yang tergabung dalam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pemberlakuan gencatan senjata di Gaza.
Meskipun begitu, fokus utamanya akan tetap ditujukan pada rencana peningkatan produksi minyak AS sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan pemangkasan produksi OPEC+ sekitar 2,2 juta bph yang direncanakan untuk kuartal pertama tahun 2024. Selain itu, tensi geopolitik embargo terhadap Rusia serta pertumbuhan ekonomi global juga akan turut mempengaruhi di sisi permintaan. Adapun kedua faktor utama ini akan menjadi penggerak utama harga minyak. Jadi, jika OPEC+ mampu mengendalikan pasokan dan di sisi permintaan tetap tinggi, maka harga minyak berpotensi untuk naik.
Disclaimer:
Buletin ini dimaksudkan untuk tujuan informasi dan bukan sebagai dasar untuk membeli dan menjual keputusan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Klien harus mengetahui dan memahami risiko di Pasar Modal dan memahami isi buletin sebelum mengambil tindakan terkait. Oleh karena itu, PT Fawz Finansial Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung atau tidak langsung yang diderita oleh klien sebagai akibat dari penggunaan informasi dalam buletin ini.
By Aurel Fawz Finansial Indonesia