Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, pemasaran dan pendistribusian barang konsumsi (fast moving consumer goods/ FMCG) ini terpantau sempat anjlok ke level Rp 2.590 per saham pada perdagangan hari Senin (26/2/2024). Harga saham UNVR saat ini pun menjadi yang paling rendah sejak Januari 2011. Lantas, apakah penurunan harga saham UNVR ini menjadi kesempatan emas untuk menyerok saham UNVR atau justru menjadi pertanda bahwa saham UNVR ini sudah tidak layak lagi untuk dikoleksi?
Berdasarkan data historis perusahaan, dapat terlihat bahwa laba bersih UNVR selalu mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2018, dan mulai mengalami penurunan dari tahun 2019 hingga saat ini. Jika dirincikan, penurunan tajam laba bersih UNVR selama 5 tahun terakhir ini disebabkan oleh:
– 2019: beban pemasaran dan penjualan naik, biaya keuangan naik, kenaikan harga komoditas akibat pandemi Covid-19 yang sudah menyebar luas di China.
– 2020: beban pemasaran dan penjualan naik, beban umum dan administrasi naik, pandemi Covid-19
– 2021: pendapatan perusahaan turun, pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, dan kenaikan harga komoditas
– 2022: beban pokok penjualan naik, beban pemasaran dan penjualan naik, pandemi Covid-19 dan kenaikan harga komoditas akibat perang Rusia dan Ukraina
– 2023: pendapatan kuartal IV-2023 turun signifikan akibat aksi boikot terhadap produk yang terafiliasi Israel, beban pemasaran dan penjualan naik, beban umum dan administrasi naik
Dari sini, dapat terlihat bahwa penurunan laba bersih UNVR ini sebenarnya bukan tanpa sebab. Melainkan ada saja cobaan yang menimpa UNVR setiap tahunnya. Contohnya saja, setelah pandemi usai, UNVR malah terkena dampak akibat perang Ukraina dan Rusia, lalu sekarang, UNVR malah terkena dampak dari aksi boikot perang Israel dan Palestina. Sebagai informasi, serangan Israel ke Palestina sejak Oktober 2023 hingga saat ini telah membuat banyak orang, termasuk masyarakat Indonesia geram dan menyerukan aksi boikot terhadap produk yang mendukung agresi Israel terhadap Palestina, termasuk salah satunya Unilever Indonesia. Adapun berikut deretan produk Unilever yang terkena aksi boikot:
Lantas, sampai kapan aksi boikot ini berlangsung? Apa upaya dunia untuk mengakhiri perang ini sehingga aksi boikot pun bisa ikut berhenti? Banyak upaya perdamaian telah dilakukan dalam konflik antara Palestina dan Israel ini, termasuk seruan untuk gencatan senjata dari berbagai badan PBB dan organisasi non-pemerintah seperti UNICEF, UN Women, WFP, WHO, dan Save The Children, dan juga negara-negara Islam di Arab.
Sementara menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, konsep two state solution dianggap sebagai solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Konsep tersebut melibatkan perundingan adil sesuai dengan hukum internasional yang bertujuan agar Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan. Namun, untuk menerapkan konsep two state solution ini, kedua belah pihak perlu bersedia bernegosiasi untuk menyelesaikan perbedaan dan mencapai solusi yang adil. Selain itu, tidak hanya ketersediaan bernegosiasi dari kedua pihak yang terlibat konflik, proses perdamaian melalui konsep two state ini juga membutuhkan dukungan dari dunia internasional.
Konsep two state solution ini pun sebenarnya telah disetujui oleh dunia internasional dan telah masuk ke dalam salah satu resolusi Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB. Namun, tantangan muncul dari tindakan Amerika Serikat yang mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel-Aviv ke Yerusalem, yang bertentangan dengan konsep two state solution. Hal ini sendiri sangat bertentangan dengan konsep two state solution dan tentunya dapat menghambat proses negosiasi antara Israel dan Palestina. Dengan adanya tantangan ini, maka perdamaian antara Israel dan Palestina pun akan sulit untuk dicapai. Lantas, bagaimana nasib UNVR kedepannya jika perdamaian antara Israel dan Palestina ini masih sulit untuk dicapai?
Pihak UNVR sendiri membantah bahwa mereka terafiliasi dengan kelompok Israel. Mereka juga telah menetapkan sejumlah strategi termasuk memerangi hoaks dan informasi palsu, serta bekerja sama dengan komunitas-komunitas masjid, dan menggandeng tokoh agama untuk mengatasi sentimen negatif tersebut. Apabila strategi ini mampu mengurangi dampak dari boikot tersebut, maka penurunan di kuartal I-2024 harusnya tidak terlalu tajam, dan sudah berpeluang untuk rebound di kuartal berikutnya. Adapun tingkat penjualan mingguan di bulan Januari dilaporkan telah mencapai 92% pada kuartal I-2024, naik dari titik terendah pada kuartal IV-2023 yang hanya sebesar 74%. Nah, jika ada peluang rebound pada kinerja UNVR, maka tentunya harga saham UNVR juga berpeluang untuk kembali bangkit. Meskipun begitu, pemulihan dari dampak buruk boikot ini tentunya bertahap, dan pastinya memerlukan waktu sebelum penjualan kembali ke 100%.
Di sisi lain, penurunan laba bersih terjadi akibat faktor eksternal seperti pandemi dan juga aksi boikot, maka hal itu masih dapat dimaklumi. Namun, market share yang mengalami penurunan tentunya tidak dapat dianggap wajar, karena ini menandakan bahwa perusahaan mungkin kurang berinovasi sehingga market share mulai diambil kompetitor. Bahkan, tak ada satupun produk dari Unilever yang masuk dalam 7 merek kosmetik lokal yang paling banyak digunakan di Indonesia pada tahun 2022 versi survei Populix.
Menanggapi hal ini, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk yang baru, yaitu Benjie Yap, mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 930 miliar hingga Rp 970 miliar atau sekitar 2,4%-2,5% dari total pendapatan 2023 untuk belanja modal (capex) tahun 2024. Adapun capex ini akan digunakan untuk lima prioritas strategis: memperkuat dan unlock potensi dari brand-brand utama, memperluas portofolio ke premium dan value segment, membangun execution powerhouse, memimpin kapabilitas transformasional dan menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari perseroan.
Bergabungnya Benjie Yap sendiri dinilai dapat membawa angin segar bagi UNVR. Sebagai informasi, Benjie sebelumnya menjabat sebagai Chairman Unilever Philippines, Inc., dengan pengalaman di bidang R&D dan pernah menjabat sebagai Marketing Director of Home Care serta Managing Director of Foods. Benjie dikenal atas prestasinya dalam mempertahankan dominasi pangsa pasar di Filipina dan memperkenalkan deterjen Surf’s Sunfresh. Selain itu, Benjie juga memiliki wawasan masa depan, terlihat dari upayanya dalam memanfaatkan tren transisi dari deterjen batangan ke bubuk.
Nantinya, apabila strategi-strategi yang diterapkan Benjie ini berhasil, maka kinerja UNVR kedepannya pun diproyeksikan dapat membaik. Pendapatan UNVR juga akan semakin melesat apabila strategi menyasar konsumen premium bisa terealisasi, mengingat segmen menengah ke atas memiliki ketahanan yang lebih kuat terhadap goncangan ekonomi.
Kesimpulannya, laba bersih UNVR di kuartal I-2024 diproyeksikan masih belum akan pulih sepenuhnya karena dampak dari aksi boikot. Selain karena aksi boikot, pendapatan UNVR sendiri juga dinilai tidak akan terlalu mendapatkan dampak positif dari sentimen Pemilu 2024. Pasalnya, pembagian sembako dan sejumlah bantuan lainnya biasanya lebih menguntungkan perusahaan-perusahaan food and beverage. Sedangkan pendapatan utama UNVR sendiri ditopang oleh produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh yang berkontribusi sebesar Rp 25.1 triliun atau sekitar 65,1%, dan bukan produk makanan dan minuman, yang hanya berkontribusi sebesar Rp 13.4 triliun atau sekitar 34,8% dari total pendapatan UNVR di sepanjang tahun 2023.
Meskipun begitu, pihak UNVR telah menetapkan sejumlah strategi termasuk memerangi hoaks dan informasi palsu, serta bekerja sama dengan komunitas-komunitas masjid, dan menggandeng tokoh agama untuk mengatasi sentimen negatif tersebut. Apabila strategi ini mampu mengurangi dampak dari boikot tersebut, maka penurunan di kuartal I-2024 harusnya tidak terlalu tajam, dan sudah berpeluang untuk rebound di kuartal berikutnya. Nah, jika ada peluang rebound pada kinerja UNVR, maka tentunya harga saham UNVR juga berpeluang untuk kembali bangkit, sehingga saham UNVR pun layak untuk dipertimbangkan.
Lantas, apakah harga UNVR saat ini merupakan momentum yang tepat untuk masuk? Secara valuasi, saham UNVR dinilai masih memiliki valuasi yang cukup mahal, dimana rasio Price-to-Earnings (PER) nya berada di kisaran 21.93x dan rasio Price to Book Value (PBV) nya berada di kisaran 31.14x. Valuasi UNVR juga masih jauh lebih mahal ketimbang kompetitornya ICBP, yang mencatatkan PER sebesar 13.81x dan PBV sebesar 3.18x. Meskipun begitu, valuasi UNVR saat ini sudah tergolong jauh lebih murah jika dibandingkan dengan valuasi tahun-tahun sebelumnya. Jadi, kalau mau lebih murah lagi, mungkin bisa menunggu hingga PER nya berada di rentang 15x dan PBV nya di rentang 1x, atau kurang lebih setara dengan harga saham Rp 2.000 an. Namun, melihat rasio Return On Equity (ROE) UNVR yang masih tercatat berada di kisaran 141.99% dan jauh lebih besar ketimbang kompetitornya ini mungkin dapat membuat harga saham UNVR sulit untuk turun di bawah harga Rp 2.000.
Disclaimer:
Artikel ini dimaksudkan untuk tujuan informasi dan bukan sebagai dasar untuk membeli dan menjual keputusan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Klien harus mengetahui dan memahami risiko di Pasar Modal dan memahami isi buletin sebelum mengambil tindakan terkait. Oleh karena itu, PT Fawz Finansial Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung atau tidak langsung yang diderita oleh klien sebagai akibat dari penggunaan informasi dalam buletin ini.
By Aurel Fawz Finansial Indonesia