[Medan | 15 Januari 2024] Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan energi terbarukan milik Prajogo Pangestu ini terpantau melemah 6,93% ke level Rp 4.700 pada perdagangan hari Jumat (12/1/2023).
Padahal, saham BREN sendiri sempat menjadi primadona di pasar saham pada tahun 2023 lalu karena mencatatkan kenaikan yang luar biasa. Namun, dalam beberapa perdagangan terakhir, harga saham milik Prajogo itu justru terpantau turun dan bahkan sempat menyentuh level auto rejection bawah (ARB).
Baca Juga: Pergerakan Saham-saham Prajogo Pangestu Macam Roller Coaster, Ada Apa?
Menurut Kepala Riset Ekuitas Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, situasi ini sebenarnya sudah bisa diprediksi. Memasuki tahun 2024, saham-saham yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu, terutama dalam Grup Barito, rentan mengalami tekanan atau koreksi karena kenaikan harga yang signifikan tahun lalu. Terlebih lagi, valuasi saham-saham tersebut sudah sangat tinggi, bahkan cenderung tidak sebanding dengan kondisi yang seharusnya.
Di sisi lain, saham BREN diprediksi bakal masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang diketahui akan melakukan rebalancing MSCI Index pada 12 Februari 2024 mendatang dan berlaku efektif mulai 1 Maret 2024.
Baca Juga: Saham BREN Berpotensi Masuk Indeks MSCI?
Analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus menyebutkan bahwa BREN menjadi kandidat kuat untuk masuk anggota atau konstituen MSCI Indonesia Index menggantikan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), karena memiliki aspek likuiditas saham yang baik, tercermin dari volume rata-rata perdagangan harian atau average daily trading volume (ADTV) dan frekuensi perdagangan dalam beberapa rentang waktu evaluasi.