[Medan | 10 Januari 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok 1,14% ke level Rp 7.200 pada perdagangan hari Selasa (9/1/2024). Adapun secara keseluruhan, sebanyak 193 saham menguat, 337 saham melemah, dan 241 saham stagnan.
Sementara secara sektoral, sektor bahan baku tercatat turun 4,29%. Kemudian diikuti oleh sektor transportasi yang juga anjlok 1,64%, sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer sama-sama turun 1,48%, dan sektor energi anjlok 0,62%. Lalu sektor teknologi juga terpantau melemah 0,33% dan sektor kesehatan turun 0,16%. Di sisi lain, sektor siklikal tercatat menguat 1,23%, kemudian sektor keuangan menguat 0,65%, sektor industrial naik 0,20% dan sektor properti juga turut naik 0,15%.
Sementara itu, saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang melesat 4,62%, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik 4,51%, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) melejit 4,08%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT Chandra Astri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 20%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melemah 18,18%, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) anjlok 7,38%.
Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, anjloknya IHSG hingga lebih dari 1% ini terjadi karena didorong oleh aksi jual atau profit taking. Meskipun begitu, solidnya kepercayaan konsumen akan ekonomi dalam negeri diproyeksikan dapat menahan penurun indeks IHSG. Adapun Bank Indonesia dalam surveinya bahwa indeks Kepercayaan Konsumen di Indonesia meningkat menjadi 123,80 poin pada bulan Desember dari 123,60 poin pada November 2023.
Selain karena aksi profit taking, investor juga cenderung menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Desember 2023 yang akan dirilis pada hari Kamis ini. Secara tahunan, pasar memperkirakan pertumbuhan inflasi sebesar 3,2% (year-on-year/yoy), sedikit lebih rendah dari tingkat 3,1% pada November 2023. Di sisi lain, diperkirakan inflasi inti AS akan melandai sebesar 3,8% (yoy), turun dari 4% (yoy) pada bulan sebelumnya. Jika inflasi tetap di atas target yang diharapkan oleh The Fed, tampaknya penurunan suku bunga mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat.