[Medan | 31 Januari 2024] Harga saham PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, industri, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, dan jasa ini terpantau menguat 3,45% ke level Rp 5.100 per saham pada perdagangan hari Selasa (31/1/2024), di tengah isu mesin diesel Toyota.
Sebagai informasi, Toyota Motor Corporation mengumumkan pada hari Senin (29/1/2024) bahwa perusahaan menerima laporan terkait potensi penyimpangan terhadap pengujian mesin diesel. Akibat temuan ini, Toyota memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman mesin yang terdampak. Adapun di Indonesia, salah satu model yang terkena dampak adalah mobil Fortuner yang diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Penjualan Toyota Fortuner di Indonesia sendiri mencapai 16.322 unit pada 2023, atau setara dengan 2,91% dari total penjualan mobil oleh ASII. Sementara dari sisi ekspor, Toyota Motor Manufacturing Indonesia menjual 45.733 unit Fortuner pada 2023, setara 8,01% dari total ekspor mobil di Indonesia.
Menurut Investment Analyst Stockbit, Michael Owen Kohana, isu ini diperkirakan akan memiliki dampak minim terhadap penjualan mobil Astra (ASII), mengingat kontribusi penjualan model Toyota Fortuner relatif kecil terhadap total penjualan mobil ASII. Selain itu, meskipun Fortuner berkontribusi cukup signifikan terhadap total ekspor, kepemilikan ASII di Toyota Motor Manufacturing Indonesia hanya sebesar 5%, sehingga dampaknya juga dianggap relatif minim.
Meskipun dampaknya dinilai minim, isu tersebut dapat memberikan tambahan sentimen negatif terhadap harga saham ASII. Dalam beberapa pekan terakhir, saham ASII mengalami tekanan jual yang cukup masif, seiring munculnya isu skandal keselamatan Daihatsu Jepang dan masuknya BYD ke Indonesia yang dapat mengancam pangsa pasar Astra atau ASII di Indonesia ke depannya.
Baca Juga: Saham ASII Terjun Bebas ke Bawah Rp 5.000, Buy or Bye?